Minggu, 25 Desember 2011

~*Kisah Seseorang Yang Selalu Disertai Cahaya Allah SWT "'Abbad Bin Bisyir" Sahabat Rasulullah SAW*~

       Ketika Mush'ab bin Umeir tiba di Madinah sebagai utusan Rasulullah SAW untuk mengajarkan seluk beluk Agama kepada orang-orang Anshar yang telah baiat kepada Nabi dan membimbing mereka melakukan shalat, maka 'Abbad bin Bisyir r.a adalah seorang budiman yang telah di bukakan Allah hatinya untuk menerima kebaikan. Ia datang menghadiri majlis Mush'ab dan mendengarkan dakwahnya, lalu diulurkanlah tangannya mengangkat baiat memeluk Islam. Dan semenjak itu mulailah ia menempati kedudukan utama di antara orang-orang Anshar yang di ridhai oleh Allah SWT serta mereka ridha kepada Allah SWT...Subhanallah...
       Kemudian Nabi SAW pindah ke Madinah, seteleh terlebih dahulu orang-orang Mukmin dari Makkah tiba di sana. Dan mulailah terjadi peperangan-peperangan untuk mempertahankan diri dari serangan-serangan kafir Quraisy dan sekutunya yang tak henti-hentinya memburu Nbi SAW dan ummat Islam. Kekuatan pembawa cahaya dan kebaikan bertarung dengan kekuatan gelap dan kejahatan. Dan pada setiap peperangan itu 'Abbad bin Bisyir berada di barisan terdepan, berjihad di jalan Allah dengan gagah berani dan mati-matian dengan cara yang amat mengagumkan...Subhanallah...
       Dan mungkin peristiwa yang akan kita paparkan di bawah ini dapat mengungkapkan sekelumit dari kepahlawanan tokoh Mukmin ini...
       Setelah Rasulullah SAW dan Kaum Mukmin selesai menghadapi perang "Dzatur Riqa'", mereka sampai di suatu tempat dan bermalam di sana, Rasulullah memilih beberapa orang sahabatnya untuk berkawal bergiliran. Dan di antara mereka terpilih 'Ammar bin Yasir dan 'Abbad bin Bisyir yang berada pada satu kelompok. 
       Karena di lihat oleh 'Abbad bahwa kawannya 'Ammar sedang lelah, diusulkannyalah agar 'Ammar untuk tidur terlebih dahulu dan ia akan berkawal. Dan nanti bila 'Ammar telah mendapatkan istirahat yang cukup, maka giliran 'Ammar yang menggantikan 'Abbad untuk berkawal (ronda).
       'Abbad melihat bahwa lingkungan sekelilingnya aman. Maka timbullah fikirannya, kenapa ia tidak mengisi waktunya dengan shalat, hingga pahala yang akan di peroleh menjadi berlipat...? Demikianlah akhirnya ia bangkit untuk melakukannya...
       Tiba-tiba ketika ia berdiri sedang membaca sebuah surat Al-Qur'an setelah Al-Fatihah, sebuah anak panah menancap di pangkal lengannya. Maka di cabutnya anak panah itu dan di teruskannya shalatnya...Subhanallah... 
       Tidak lama antaranya mendesing pula anak panah yang kedua yang mengenai anggota badannya.
       Tetapi rupanya 'Abbad tak hendak menghentikan shalatnya hanya dicabutnya anak panah itu seperti yang pertama tadi, dan dilanjutkannya bacaan surat.
       Kemudian dalam gelap malam itu musuh memanahnya lagi untuk yang ketiga kalinya. 'Abbad mencabut anah panah itu dan mengakhiri bacaan surat. Setelah itu ia ruku' dan sujud..., sementara tenaganya telah lemah disebabkan sakit dan lelah. Lalu sementara sujud itu di ulurkannya tangannya kepada kawannya yang sedang tidur di sampingnya dan di tarik-tariknya 'Ammar sampai terbangun. Dan setelah itu ia bangkit dari sujudnya dan membaca tasyahud, lalu menyelesaikan shalatnya.
       'Ammar terbangun mendengar suara kawannya yang terputus-putus menahan sakit,
"Gantikan aku mengawal...karena aku telah kena...!"   'Ammar menghambur dari tidurnya hingga menimbulkan kegaduhan dan takutnya musuh yang menyelinap. Mereka (musuh) melarikan diri, sedang 'Ammar berpaling pada temannya seraya berkata, "Subhanallah...! kenapa saya tidak di bangunkan ketika kamu di panah yang pertama kali tadi...!"
        Ujar 'Abbad bin Bisyir,
"Ketika daku shalat tadi, aku membaca beberapa ayat Al-Qur'an yang amat mengharukan hatiku, hingga aku tak ingin memutuskannya...!   Dan demi Allah, kalau tidaklah akan menyia-nyiakan pos penjagaan yang di tugaskan Rasul SAW kepada kita untuk menjaganya, sungguh! aku lebih suka mati daripada memutuskan bacaan ayat-ayat yang sedang kubaca itu...!"
        "Abbad bin Bisyir amat cinta sekali kepada Allah SWT, kepa Rasul SAW serta kepada Agamanya...Dan kecintaan itu memenuhi segenap perasaan dan seluruh kehidupannya. Dan semenjak Nabi SAW berpidato dan mengarahkan pembicaraannya kepada kaum Anshar, ia termasuk salah seorang di antara mereka. Sabda Rasul SAW :
       "Hai golongan Anshar...!
        Kalian adalah inti, sedang golongan lain bagai kulit ari!
        Maka tak mungkin aku dicederai oleh pihak kalian...!"
        Semenjak itu, yakni semenjak 'Abbad mendengar ucapan ini dari Rasulnya, dari guru dan pembimbingnya kepada Allah SWT, dan ia rela menyerahkan harta benda nyawa dan hidupnya di jaan Allah dan di jalan Rasul-Nya...maka kita temui dia di arena pengorbanan dan di medan laga muncul sebagai orang pertama, sebaliknya di waktu pembagian keuntungan dan harta rampasan, sukar untuk di temukannya...!
        Di samping itu 'Abbad adalah seorang ahli ibadah yang tekun...seorang pahlawan yang gigih dalam berjuang...seorang dermawan yang rela berkorban...dan seorang Mukmin sejati yang telah mambaktikan hidupnya untuk keimanannya ini...!   Subhanallah...
       Keutamaannya ini telah di kenal luas di antara sahabat-sahabat Rasulullah SAW. Dan Aisyah r.a Ummul Mukminin pernah mengatakan tentang diri 'Abbad bin Bisyir,
"Ada tiga orang Anshar yang keutamaannya tak dapat di atasi oleh seorang pun juga, yaitu; Sa'ad bin Mu'adz, Usaid bin Hudlair dan 'Abbad bin Bisyir...!"
        Orang-orang Islam angkatan pertama mengetahui bahwa 'Abbad adalah seorang tokoh yang beroleh karunia berupa "Cahaya Allah"...Penglihatannya yang jelas dan beroleh penerangan, dapat mengetahui tempat-tempat yang baik tanpa mencarinya dengan susah payah. bahkan kepercayaan sahabat-sahabatnya mengenai cahaya ini sampai ke suatu tingkat yang lebih tinggi, bahwa ia merupakan benda yang dapat terlihat. Mereka sama sekata bahwa bila 'Abbad berjalan di waktu malam, terbitlah daripadanya berkas-berkas cahaya dan sinar yang menerangi baginya jalan yang akan di tempuh...Subhanallah...
        Dalam peperangan menghadapi orang-orang murtad sepeninggal Rasulullah SAw maka 'Abbad memikul tanggung jawab dengan keberanian yang tak ada taranya. Apalagi dalam pertempuran Yamamah dimana Kaum Muslimin menghadapi balatentara yang paling kejam dan paling berpengalaman di bawah pimpinan "Musailamatul Kaddzab", "Abbad bin Bisyir melihat bahaya yang besar tengah mengancam Islam. Maka jiwa pengorbanan dan kepahlawanannya mengambil bentuk sesuai dengan tugas yang dibebankan oleh keimanannya, dan meningkat ke taraf yang sejajar dengan kesadarannya akan bahaya tersebut, hingga menjadikannya sebagai prajurit yang berani mati, yang tak menginginkan kecuali mati syahid di jalan Ilahi...Subhanallah...
        Sehari sebelum perang Yamamah itu dimulai, "Abbad bin Bisyir mengalami mimpi yang tak lama antaranya diketahui Ta'birnya, secara gamblang dan terjadi di arena pertempuran sengit yang di terjuni oleh Kaum Muslimin.
       Dan marilah kita panggil seorang sahabat yang mulia Abu Sa'id Al-Khudri r.a untuk menceritakan mimpi yang di lihat oleh 'Abbad bin Bisyir tersebut begitupun Ta'birnya, serta peranannya yang mengagumkan dalam pertempuran yang berakhir dengan syahidnya...
       Demikian cerita Abu Sa'id,   
" 'Abbad bin Bisyir mengatakan kepadaku, "Hai Abu Sa'id! Saya bermimpi semalam melihat langit terbuka untukku, kemudian tertutup lagi...! Saya yakin bahwa Ta'birnya insyaAllah saya akan menemui syahidnya...!"   "Demi Allah!" ujarku, "Itu adalah mimpi yang baik...!"
"Dan di waktu perang Yamamah itu saya lihat ia berseru kepada orang-orang Anshar, "Pecahkan sarung-sarung pedangmu dan tunjukkan kelebihan kalian...!"
Maka segeralah menyerbu mengiringkannya sejumlah 400 orang dari golongan Anshar hingga sampailah mereka ke pintu gerbang taman bunga, lalu bertempur dengan gagah berani. Dan "Abbad menemui syahidnya, dan wajah 'Abbad penuh bekas sambaran pedang, dan saya mengenalnya hanyalah dari melihat tanda yang terdapat pada tubuhnya...!"  Maka sungguh benar Ta'bir dari mimpinya...Pintu langit telah terbuka untuk menyambut ruh 'Abbad bin Bisyir dengan gembira, yakni seorang tokoh yang Allah SWT telah memberinya cahaya...Subhanallah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar